Find us on Google Plus

Rabu, 17 Februari 2016

Posted by Unknown on 00.52 in | 1 comment
Diare adalah masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak. Kalau tak cepat diatasi, akibatnya bisa berbahaya. Oleh karena itu para ibu perlu tahu bagaimana ciri, penyebab, serta mengatasi diare pada si kecil.
Gejala yang timbul akibat penyakit diare
Karena mencret dan muntah yang terus - menerus, pada awalnya anak akan merasa haus karena mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) ringan.

Bila tidak di tolong, dehidrasi bertambah berat dan timbullah gejala-gejala sebagai berikut:
  • Anak cengeng, gelisah, dan bisa tidak sadarkan diri pada dehidrasi berat
  • Mata tampak cekung, pada bayi ubun-ubun cekung, bibir dan lidah kering, tidak tampak air mata walaupun menangis.
  • Turgor berkurang yaitu bila kulit perut dicubit tetap berkerut
  • Nadi melemah sampai tidak teraba, tangan dan kaki teraba dingin 
  • Kencing berkurang
  • Pada dehidrasi berat, napas tampak sesak karena tubuh kekurangan zat besi (asidosis)

Prinsip menangani diare adalah:

  • Rehidrasi: mengganti cairan yang hilang, dapat melalui mulut (minum) maupun melalui infus (pada kasus dehidrasi berat).
  • Pastikan porsi makanan yang diberikan memenuhi kebutuhan minimal si kecil: jangan membiarkan anak tidak makan dan minum, teruskan memberi ASI dan lanjutkan makanan seperti yang diberikan sebelum sakit.
  • Pemberian obat seminimal mungkin. Sebagian besar diare pada anak akan sembuh tanpa pemberian antibiotik dan antidiare. Bahkan pemberian antibiotik justru dapat menyebabkan diare kronik.

Mengatasi dimulai di rumah 

Bila anak menderita diare dan belum menderita dehidrasi, segera berikan minum minimal sebanyak 10 militer per kilogram berat badan anak Hal itu dilakukan setiap kali anak mencret agar cairan tubuh yang hilang bersama feses dapat diganti untuk mencegah dehidrasi yang bisa berujung pada kematian.

Memberi anak oralit juga bisa dilakukan. Pastikan dosis yang Anda berikan sesuai dengan berat badan si kecil. Lantas, bagaimana mengetahui keadaan anak membaik sehingga tidak perlu dibawa ke dokter? Tentu saja dengan melihat adanya perbaikan dari gejala-gejala yang disebutkan di atas. Misalnya kesadaran anak membaik, rasa hausnya menghilang, mulut dan bibirnya mulai membasah, kencing banyak, dan turgor kulit perutnya membaik.

Kapan dirujuk ke puskesmas atau dokter?
  • Muntah terus menerus sehingga pemberian oralit dinilai tidak manjur
  • Mencret hebat dan terus menerus yang diperkirakan pemberian oralit kurang berhasil
  • Terdapat tanda-tanda dehidrasi (mata cekung, turgor kurang, tangan dan kaki dingin, tidak sadar).

Pencegahan diare
Diare umumnya ditularkan melaui 4 F, yaitu Food, Feces, Fly dan Finger. Karena itu, upaya pencegahan diare adalah dengan memutus rantai penularan tersebut.

Beberapa upaya yang mudah diterapkan adalah:
  • Siapkan makanan memadai, sehat, bergizi, dan bersih
  • Penyediaan air minum yang bersih
  • Kebersihan perorangan
  • Cuci tangan sebelum makan dan sebelum merawat anak/bayi
  • Pemberian ASI eksklusif
  • Buang air besar pada tempatnya (WC, toilet)
  • Tempat buang sampah yang memadai (tertutup dan dibuang tiap hari)
  • Berantas lalat agar tidak menghinggapi makanan
  • Lingkungan hidup yang sehat

Diare pada anak dapat menyebabkan kematian dan kurang gizi. Kematian dapat dihindarkan dengan mencegah dan mengatasi dehidrasi melalui pemberian oralit. Gizi kurang dapat dicegah dengan pemberian makanan yang memadai selama berlangsungnya diare. Peran obat-obatan tidak begitu penting dalam menangani anak yang mengalami diare. Pecegahan dan pengobatan diare harus dimulai di rumah.

Baca juga artikel: Pengobatan Tradisional Diare

1 komentar:

  1. ngebantu banget artikelnya, makasih gan
    http://jayapancing.com/

    BalasHapus

Search Our Site

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter